LatihanSoal Agama Hindu Kelas 11. 1. Ajaran Filsafat Yoga pertama kali diajarkan oleh. 2. Pokok Ajaran Yoga terdapat pada kitab. 3. Untuk mempelajari Veda dengan baik harus dipahami pembagian isi dari Kitab Yoga. Bagian dari ajaran Yoga yang memuat tentang sifat, bentuk dan tujuan ajaran Yoga disebut. 4. MUTIARAHINDU - Prana berarti nafas, energy dan ayam artinya pajang atau memanjang. Pranayama adala latihan pernafasan dalam yoga, Wirawan, 77. Prana adalah kekuatan vital yang bertanggung jawab atas semua fungsi tubuh dan pikiran. Pranayama dengan demikian secara umum dipahami sebagai pengaturan nafas untuk mengendalikan tubuh dan pikiran. Foto Pranayama mempunyai tiga fase penting yaitu Puraka pelan, terkontrol, penarikan nafas kedalam secara penuh. Recaka pelan, terkontrol dan penghembusan nafas keluar secara penuh. Kumbhaka penahanan nafas. Jenis-Jenis Pranayama Teks Hatha Yoga Pradipika II 48-70 mejelaskan delapan jenis pranayama, yaitu suryabhedana, ujjayi, sitkari, sitali, bhastrika, bhramari, murccha dan plavini. Dengan melakukan latihan pernafasan atau pranayama dengan teratur seseorang membersikan diri dari dalam sehingga pikirannya akan menjadi tenang. Kemudian dalam I Made Aripta Wibawa dalam bukunya “Pengetahuan Dan Pengendalian Prana Pranayama menjelaskan tiga jenis pranayama yaitu adhama, madyama dan uttama yang rendah, sedang, atau yang paling tinggi. Adhama pranayama terdiri dari 12 matra, madhyama terdiri dari 24 matra dan uttama menyita waktu 32 matra. Ini untuk melakukan puraka. Rasio antara puraka penarikan nafas, kumbhaka proses penahanan nafas, dan recaka yaitu proses pengeluaran nafas, adalah 1;4;2. Apabila anda menarik nafas selam 12 matra andaharus melakukan kumbhaka 48 matra. Kemudian waktu untuk recaka menjadi 24 matra. Kumbhaka merupakan penyimpanan atau penahanan nafas, yang dapat meningkatkan periode kehidupan. Ia memperbesar kekuatan spiritual bathin, keberanian dan vitalitas. Para Yogi dengan penarikan nafas pada brahmarandhradi puncak kepala dan dengan menjaganya tetap disana, mampu mengalahkan dewa kematian Yama, dan dapat menaklukan kematian. Wibawa, 1998 59 Teknik Dan Manfaat Pranayama Sebelum melakukan pranayama kita harus mengerti teknik bandha yaitu menahann dan mengencangkan. Sebab seseorang yang tidak mengerti tiga jenis bandha jalandhara bandha, uddiyana bandha, mula bandha, tidak akan mendapatkan keberhasilan dalam pranayama. Adapun ketiga bandha tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Jalandhara Bandha adalah teknik menarik nafas kemudian tahan nafas dengan menunduk kepala kebawah menutup saluran tenggorokan. Uddiyana Bandha, adalah teknik menarik perut kedalam saat menarik nafas, kemudian menahan nafas. Mula Bandha adalah teknik menutup otot anus dan organ reproduksi. Dalam proses pranayama terdapat beberapa teknik-teknik yang dapat dilakukan, ada pun diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Abhyantar Pranayama Abhyantar Pranayama dapat dilakukan dengan posisi vajrasana posisi kedua tangan diatas paha. Setelah itu Tarik nafas melalui kedua hidung sambal angkat kepal keatas, kemudian tahan nafas di rongga dada beberapa waktu sesuai kemampuan kemudian hembuskan. Pada saat menahan nafas kepala menundu. Ulangi pelaksanaan ini sebanyak 3 kali dan lakukan tiga bandha. Adapun manfaat dari pranayama ini yaitu menyembuhkan sesak nafas, takut, nafas pendek, dan membangkitkan kepercayaan diri. 2. Bhayantar Pranayama Bhayantar Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Setelah itu, Tarik nafas melalui kedua hidung. Hembuskan nafas sampai habis, lalu tahan sesuai kemampuan. Lakukan sebanyak 3 kali. Teknik ini, bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, tubuh menjadi lebih langsing, wajah bercahaya. Meningkatkan kesuburan oragan reproduksi pria dan wanita. Bhayantar Pranayama sangat bagus bagi brahmacari. cat jangan melakukan pranayama ini apabila melakukan hubungan suami istri pada malam harinya 3. Surya Bhedi Pranayama Selanjutnya adalah teknik Surya Bhedi Pranayama. Pranayama ini dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Ada dua tahap yang dapat dilakukan dalam pranayama ini. Yang pertama tutup hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tahan beberapa waktu sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kanan dengan menutup hidung kiri. Kedua yakni tutup hidung kiri dengan itu jaringan tangan kiri kemudian Tarik nafas melalui hidung kanan. Tahann sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kiri dan tutup lubang hidung kanan. Ulangi kedua langka-langka diatas sebanyak 3 kali. Manfaat dari Surya Bhedi Pranayama adalah menyeimbangkan kedua energy dalam tubuh. Energy matahari masuk melalui hidung kanan dan energy bulan masuk melalui hidung kiri. Selain itu teknik ini juga dapat menghilangkan pilek, penyakit kelenjar tenggorokan, sesak nafas dan menenangkan pikiran. 4. Bhastrika Pranayama Bhastrika Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam Bhastrika Pranayama, yakni pelan, menengah dan cepat. Pertama-tama kepalkan kedua tangan letakan sejajar bahu, kemudian luruskan keatas dan Tarik kembali kebawah dengan mengucapkan So-Ham mengikuti gerakan tangan sebanyak 3 kali. Saat mengucapkan So tangan keatas dan pada saat mengucapkan Ham tangan kebawah. Mula Bandra tetap dilakukan seperti yang telah dijelaskan diatas. Kemudian yang kedua posisi yang sama seperti diatas ucapan So-Ham diganti dengan nafas masuk dan keluar mengikuti irama gerakan tangan. Bhastrika Pranayama perlu dilakukan dalam 3 tahap masing-masing 1 menit, pada tahap satu dilakukan dengan pelan, kedua lebih cepat dan ketiga paling cepat. Adapun manfaat dari Bhastrika Pranayama adalah menghilangkan stress, marah, tidak punya tenaga, tidak bisa mengambil keputusan, selalu merasa lemah, tidak konsentrasi, pikiran kacau, suka menjelek-jelekan dan mengkritik orang lain. Bhastrika Pranayama dianggap sebagai rajanya pranayama. cat untuk yang mengalami sesak nafas, jantung tidak sehat dan tekaan darah tinggi sebaiknya melakukan tahap awal atau pelan 5. Anulom Vilom Pranayama Anulom Vilom Pranayama dapat dilakukan dengan menutup hidung kanan dengan ibu jari kanan, kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tampa menahan nafas kemudian hembuskan melalui hidung kanan denga menutup hidung kiri. Posisi badan tetap mengambil sikap vajrasan. Lakukan secara bergantian selama 1-3 menit setiap tahapannya. Anulom Vilom Pranayama dapat menyeimbangkan tekanan darah, baik tinggi atau rendah, melancarkan peredaran darah, susah tidur, paru-paru basah, cemas, takut, sakit kepala, migren dan vertigo. Mula Bandha tetap dilakukan 6. Kapalbhati Pranayama Tetap mengambil sikap yang sama diatas, Tarik perut kedalam dengan bantuan tangan sambal menghembuskann nafas melalui hidung dengan bersuara. Tetapi pada saat menarik nafas jangan bersuara, Tarik dengan lembut. Lakukan Kapalbhati Pranayama selama 1 menit. cat; Kapalbhati Pranayama perlu pendampingan seorang guru karena memiliki efek samping jika salah dilakukan Manfaat dari Kapalbhati Pranayama adalah mengecilkan perut atau mengurangi kegemukan, dalam tiga bulan seseorang dapat menurunkan berat badan 1-3 kg bila dilakukan dengan cara yang benar. Selain itu, pranayama ini juga dapat membuat wajah bercahaya dan tenang. Mula Bandha tetap dilakukan. Cat tidak untuk wanita hamil dan orang yang pernah terserang strok dan jantung. 7. Bhramari Pranayama Posisi masih sama, tutuplah kedua telinga dengan kedua ibu jari, kemudian Tarik nafas dalam-dalam melalui kedua lubang hidung, hembuskan nafas dengan lembut sambal mengeluarkan suara mendengung seperti seekor lebah secara secara berturut-turut 3-6 kali. Kemudian pada saat berhenti bersuara tetap tutup telinga dan dengarkan suara yang ada di dalam badan. Lakukan selam 3 kali dengan tetap memperhatikan Mula Bandha. Bhramari Pranayama ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran pada saat ada masalah mendadak. Pranayama ini juga membuat wajah mejadi bercahaya, pikiran menjadi kuat, jauh dari penyakit telinga. Bahkan para yogi yang melakukan Bhramari Pranayama akan mengetahui Anahatnada suara bathin dan mengetahui kematiannya. Reff Tim Penyusun. 1995. Buku Pedoman Dosen Agama Hindu, Jakarta Departemen Agama RI Sari, Ni Wayan. 2013. Pranayama. Suamba, Putu. 2015. Yoga Sutra Patanjali, Dempasar Widya Dharma, Universitas Hindu Indonesia. Sankaracharya, 2014. Atmabodha Pengetahuan Diri Untuk Kedamaian Tertinggi, Jakarta MediaHindu Wirawan, Made. -. Modul Yoga, Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
Adaberbagai teknik pranayama (cara bernapas) yang manfaatnya berbeda, misalnya mengurangi stres, meningkatkan energi, menenangkan pikiran, atau menyalurkan energi negatif . Metode 1 Berlatih Napas Dirga (Napas 3 Bagian Tubuh) untuk Mengurangi Stres 1 Awali latihan mencari posisi duduk yang nyaman atau berbaring.
MEMAHAMI PRANA DAN PRANAYAMA Bag 1 ~ Paramahansa Yogananda “Para pemuja lainnya menawarkan pengorbanan dari nafas yang masuk dari prana kedalam nafas yang keluar dari apana, dan apana dalam napas yang keluar kedalam prana dalam nafas yang masuk, dengan demikian menahan penyebab penarikan dan penghembusan nafas menjadikan nafas tidak diperlukan dengan sengaja mempraktikkan pranayama teknik pengontrolan daya hidup Kriya Yoga.” – The Bhagavad Gita IV 29 Pranayama Kontrol Kekuatan/Daya-Kehidupan Pranayama berasal dari dua kata Sanskerta — prana kehidupan dan ayama kontrol. Karena itu Pranayama adalah pengontrol kehidupan dan bukan “pengontrol nafas.” Arti kata prana yang paling luas adalah kekuatan/daya atau energi. Dalam pengertian ini, alam semesta dipenuhi dengan prana; semua ciptaan adalah manifestasi kekuatan, permainan kekuatan. Segala sesuatu yang tadinya, adalah, atau akan menjadi, tidak lain adalah berbagai bentuk ekspresi dari kekuatan/daya/energi universal itu. Dengan demikian, prana universal adalah Para-Prakriti Alam murni, energi atau kekuatan imanen yang berasal dari Roh Yang Tak Terbatas, dan yang menembus dan menopang alam semesta. Dalam pengertian yang paling ketat, di sisi lain, prana berarti apa yang biasanya disebut kehidupan atau vitalitas suatu organisme di bumi — prana tanaman, binatang, atau manusia berarti kekuatan/daya hidup atau kekuatan vital yang menghidupkan bentuk itu. Prinsip-prinsip mekanis berlaku di setiap bagian tubuh — di jantung, arteri, tungkai, sendi, usus, otot. Prinsip kimia juga berlaku — di paru-paru, lambung, hati, ginjal. Tetapi untuk semua kegiatan ini apakah kita tidak perlu menambahkan sesuatu yang tidak mekanis atau kimiawi untuk menciptakan dan mempertahankan kehidupan dalam suatu organisme? “Sesuatu” itu adalah kekuatan/daya atau energi vital, lebih unggul dari agen pendukung kehidupan lainnya. Energi vital memanfaatkan kekuatan mekanis untuk memompa darah, memindahkan makanan di sepanjang saluran pencernaan, untuk melenturkan otot. Ia menggunakan kekuatan kimia untuk mencerna makanan, membersihkan darah, menyiapkan empedu. Ada hubungan dan kerja sama yang luar biasa di antara sel-sel di seluruh bagian tubuh. Ini adalah organisasi; dan prana adalah penguasa organisasi ini. Ini adalah pengawas, pengorganisasian, pengoordinasian, pembangunan, perbaikan kekuatan tubuh. Prana adalah kekuatan yang cerdas, tetapi tidak memiliki kesadaran dalam arti empiris, maupun transendental. Ini adalah dasar dari kesadaran empiris, tetapi jiwa adalah unit yang disadari. Jiwa melalui ego menentukan, dan prana, pelayannya, patuh. Prana, bukan material yang terlalu kasar/padat maupun spiritual yang halus, meminjam dari jiwa kekuatannya untuk mengaktifkan tubuh. Ini adalah kekuatan yang berada di antara jiwa dan materi untuk tujuan mengekspresikan yang pertama dan menggerakkan yang terakhir. Jiwa dapat eksis tanpa prana, tetapi prana dalam tubuh tidak dapat eksis tanpa jiwa sebagai substratumnya. Universal Prana Energi yang Meliputi Semua Ciptaan Universal Prana terbentuk dengan cara sebagai berikut Pada awalnya, Yang Maha Esa ingin menciptakan. Dari Satu, Ia ingin menjadi banyak. Keinginan-Nya ini, karena Ia mahakuasa, memiliki daya kreatif untuk melangkah keluar, untuk memproyeksikan alam semesta. Ia membelah dari Satu menjadi banyak, Kesatuan menjadi keanekaragaman. Tetapi Dia tidak ingin kehilangan keutuhan-Nya menjadi banyak. Jadi secara bersamaan Ia ingin menarik yang banyak kembali ke Singularitas/Kesatuan. Semacam tarik-menarik antara keinginan untuk menjadi banyak dari yang Satu, dan keinginan untuk menarik yang banyak kembali ke dalam Yang Satu — antara kekuatan keluar dan kekuatan kedalam, antara tarik-menarik dan tolakan, antara gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Hasil tarikan antara dua kekuatan yang saling bertentangan adalah getaran universal, tanda nyata dari gangguan pertama keseimbangan spiritual sebelum penciptaan. Dalam getaran ini dicampur keinginan kreatif Spirit/Roh menjadi banyak, dan keinginan menarik Spirit/Roh menjadi Satu dari yang banyak. Spirit/Roh, bukannya menjadi Banyak, atau menjadi Satu, tetapi menjadi Satu dalam yang banyak. Prana universal yang mendasari semua kombinasi dalam ciptaan adalah dasar dari persatuan yang mencegah Spirit/Roh Yang Satu/Esa terpecah menjadi banyak. Itu merasuki semua atom alam semesta dan setiap tempat di kosmos. Itu adalah hubungan yang mendasar, langsung, halus antara materi dan Roh — kurang spiritual jika dibanding dengan Spirit/Roh Yang Maha Besar, tetapi lebih spiritual daripada atom material. Prana universal ini adalah bapa dari semua kekuatan yang disebut, yang digunakan oleh Spirit/Roh dalam bentuk imanen untuk menciptakan dan mempertahankan alam semesta. Ketika atom-atom yang berbeda berkoordinasi menjadi suatu organisme — pohon, binatang, manusia — maka prana universal yang tertanam dalam setiap atom terkoordinasi dengan cara tertentu, dan kita kemudian menyebutnya prana khusus, kekuatan vital atau kehidupan. Meskipun setiap sel — bahkan setiap atom — dari tubuh manusia memiliki unit prana di dalamnya, tetap saja, semua unit dari semua atom dan sel dikuasai oleh satu prana koordinator, yang disebut prana spesifik, atau kekuatan/daya hidup. Prana Khusus Prinsip Hidup dalam Tubuh Prana khusus memasuki tubuh dengan jiwa dalam selubung astral jiwa pada saat pembuahan. Atas perintah jiwa, prana spesifik perlahan-lahan membangun dari sel tunggal primal tubuh bayi — sesuai dengan pola karma astral individu itu — dan terus mempertahankan bentuk itu sepanjang hidupnya. Prana tubuh ini terus diperkuat tidak hanya oleh sumber-sumber kasar seperti makanan dan oksigen, tetapi terutama oleh prana universal, energi kosmik, yang memasuki tubuh melalui medula “mulut Tuhan” dan disimpan dalam reservoir dari hidup di otak besar, dan di tengah-tengah tulang belakang, dari mana ia didistribusikan oleh fungsi-fungsi prana tertentu. Prana spesifik meliputi seluruh tubuh dan berbeda fungsinya di bagian yang berbeda. Ia dapat digolongkan ke dalam lima prana yang berbeda sesuai dengan fungsi-fungsi ini 1 prana berdasarkan keunggulan, atau kekuatan mengkristal yang membawa semua fungsi lainnya ke dalam manifestasi; 2 apana, atau kekuatan ekskresi, energi pemulung tubuh di mana produk-produk limbah tubuh dibuang; 3 vyana, atau kekuatan sirkulasi; 4 samana, atau asimilasi, pencernaan, yang dengannya berbagai makanan diproses dan berasimilasi untuk memelihara tubuh dan untuk membangun sel-sel baru; dan 5 udana, atau kekuatan di mana sel-sel dibedakan dalam fungsinya beberapa rambut tumbuh, atau kulit, atau otot, dan sebagainya oleh disintegrasi dan integrasi yang tak terbatas di antara mereka sendiri. Lima prana ini, meski terpisah, saling terkait dan bertindak dalam harmoni dan saling ketergantungan. Sebenarnya, mereka hanyalah satu prana yang bertindak dalam lima cara yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dasar, atau kursi utama, prana tubuh adalah sistem saraf dan sel-sel dari sumbu serebrospinal dan sistem simpatis; tetapi juga dalam percabangan tak terbatas mereka dalam bentuk sel, serat, saraf, ganglia bahkan di sudut tubuh yang paling jauh sekalipun. Dengan demikian prana bekerja terutama dalam sistem simpatik atau tidak sukarela; tetapi di samping itu, kegiatan sukarela hanya dimungkinkan karena prana, dalam lima kekuatan konstituennya, meliputi dan bekerja di seluruh tubuh. Prana dan Apana Dua Arus Utama dalam Tubuh Ayat Gita ini membahas dua fungsi spesifik kekuatan hidup dalam pembedaannya sebagai prana dan apana. Karena ada “tarik-menarik” pada skala makrokosmik yang merefleksikan keinginan memproyeksikan Spirit/Roh untuk menciptakan dan keinginan menarik-Nya yang berlawanan untuk membawa yang banyak kembali ke Yang Esa, demikian juga kontes yang sama dalam dualitas ini berlangsung dalam skala mikrokosmik dalam skala tubuh manusia. Satu ungkapan dualitas positif-negatif ini melibatkan interaksi antara prana dan apana. Ada dua arus utama dalam tubuh. Satu, arus apana mengalir dari titik di antara alis ke tulang ekor. Arus yang mengalir ke bawah ini mendistribusikan dirinya melalui pusat tulang ekor ke saraf sensorik dan motorik dan menjaga kesadaran manusia secara terikat pada tubuh. Arus apana gelisah dan melibatkan manusia dalam pengalaman indrawi. Arus utama lainnya adalah prana, yang mengalir dari tulang ekor ke titik di antara alis. Sifat arus hidup ini tenang; itu menarik ke dalam perhatian penyembah/meditator selama tidur dan dalam kondisi terjaga, dan dalam meditasi menyatukan jiwa dengan Spirit/Roh di Pusat Kristus/Keilahian di otak. Dengan demikian ada tarikan yang berlawanan dilakukan oleh arus yang mengalir ke bawah apana dan arus yang mengalir ke atas prana. Kesadaran manusia ditarik ke bawah atau ke atas oleh tarik-menarik antara dua arus ini untuk mengikat atau melepaskan jiwa. Arus vital yang mengalir keluar dari otak dan tulang belakang ke sel, jaringan, dan saraf menjadi terikat dan tersumbat dalam materi. Itu digunakan, seperti listrik, melalui gerakan motorik tubuh sukarela dan tidak sadar dan aktivitas mental. Ketika kehidupan di dalam sel, jaringan, dan saraf mulai habis oleh motorik ini dan aktivitas indra-persepsi — terutama melalui tindakan yang berlebihan, tidak harmonis, tidak seimbang — prana bekerja untuk mengisi ulang dan menjaga vitalitasnya. Namun, dalam proses mengonsumsi energi kehidupan, mereka mengeluarkan produk limbah, “pembusukan.” Salah satu produk tersebut adalah karbon dioksida yang diekskresikan oleh sel ke dalam aliran darah; tindakan pemurnian segera prana menjadi perlu untuk menghilangkan akumulasi “pembusukan” ini atau kematian akan segera terjadi. Fisiologi dari pertukaran ini adalah nafas. Bersambung… Ekspirasiatau ekspirasi disebut Rechaka, dalam Yoga artinya mengosongkan paru-paru; dan Retensi atau menahan nafas yang disebut Kumbhaka dalam Yoga. Tidak ada menghirup atau menghembuskan napas dalam tindakan Kumbhaka ini. Ada dua keadan Kumbhaka (penahanan nafas):
Ilustrasi Astangga Yoga Sumber AnnemiekSmegen / PixabayAstangga Yoga merupakan tahapan-tahapan yang mesti ditempuh dalam menjalankan aktivitas bahasa Sansekerta, Astangga memiliki arti delapan komponen atau anggota badan. Jadi Astangga Yoga bisa diartikan sebagai delapan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan merupakan latihan fisik yang menghubungkan gerakan tubuh dengan napas. Metode latihannya menekankan pada serangkaian gerakan yoga. Ada beberapa rangkaian Astangga yang akan dilalui sesuai kecepatan mereka pun bagian-bagian dari Astangga adalah Yama pengendalian, Nyama peraturan-peraturan, Asana sikap tubuh, Pranayama latihan pernafasan, Pratyahara menarik semua indriya ke dalam, Dharana telah memusatkan diri dengan Tuhan, Dhyana mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan, serta Samadhi telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merealisasikan diri.Lantas, apa saja istilah beserta fungsi dari gerakan astangga yoga? Berikut adalah penjelasan Astangga Yoga Beserta ArtinyaIlustrasi Yoga Sumber lograstudio/PixabayBerikut ini beberapa fungsi Astangga Yoga Patanjali dikutip dari jurnal Fungsi Astangga Yoga Patanjali Perspektif Pendidikan Agama Hindu oleh I Ketut Madja1. YamaYama adalah suatu bentuk larangan atau pengendalian diri yang harus dilakukan oleh seorang dari segi jasmani. Yama terdiri dari lima perintah sekaligus pantangan, dan pengendalian diri ahimsa, satya, asteya brahmachari, dan aparigraha yang wajib dilakukan dalam setiap NyamaNyama yaitu bentuk pengendalian diri yang lebih bersifat rohani, misalnya Sauca tetap suci lahir batin, Santosa selalu puas dengan apa yang datang, Swadhyaya mempelajari kitab-kitab keagamaan dan Iswara pranidhana selalu bakti kepada Tuhan.3. AsanaÃsana artinya sikap duduk yang kuat dan menyenangkan teratur dan disiplin silasana, padmasana, bajrasana, dan sukhasana.4. PranayamaPranayama, yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga jalan yaitu puraka menarik nafas, kumbhaka menahan nafas dan recaka mengeluarkan nafas.5. PratyaharaPratyahara, yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan objeknya, sehingga orang dapat melihat hal-hal DharanaDharana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan sasaran yang DhyanaDhyna, yaitu pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kepada suatu objek. Dhyana dapat dilakukan terhadap Ista SamadhiSamaddhi, yaitu penyatuan atman sang diri sejati dengan Brahman. Bila seseorang melakukan latihan yoga dengan teratur dan sungguh-sungguh ia akan dapat menerima getaran-getaran suci dan wahyu Astangga Yoga memiliki filosofi tersendiri dalam setiap gerakannya. Untuk menguasai yoga, kamu perlu mengetahui apa saja bagian dan fungsinya.
. 254 14 162 171 427 58 480 479

menahan nafas dalam pranayama disebut